Kamis, 09 April 2015

Pembelajaran Berbasis Bimbingan (Mengkaji Model-Model Pembelajaran yang lebih Berorientasi Pengembangan Individu)

A.    Pengertian Model Pembelajaran  
Model Pembelajaran  ialah suatu kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Model pembelajaran biasanya digunakan sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. Sehingga dengan demikian kegiatan/proses pembelajaran yang dilakukan baik di sekolah maupun di luar sekolah, benar-benar merupakan suatu kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang bisa dipergunakan dalam pengembangan kurikulum, merancang materi pembelajaran, dan membimbing pembelajaran. Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori belajar atau pengetahuan. Joyce & Weil (1986) mengemukakan model-model pembelajaran berdasarkan teori belajar yang dikelompokkam menjadi empat kelompok model. Model pembelajaran merupakan pola umum prilaku pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran itu dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pembelajarannya.

B.     Dasar Model Pembelajaran
Supaya model-model pembelajaran dapat dipahami secara baik dan cermat, sehingga dapat diimplementasikan secara baik, maka diadakan pengklasifikasian model pembelajaran secara umum. Upaya pengklasifikasian secara umum dan pokok ini, didasarkan pada beberapa pertimbangan. Beberapa yang menjadi dasar pertimbangan menurut Mulyani Sumantri ( 2001) diantaranya ialah pengaturan pendidik dan peserta didik, struktur peristiwa pembelajaran, peranan peserta didik dan pendidik, proses pengolahan pesan,  tujuan pembelajaran. Berikut penulis uraikan secara pokok dasar pertimbangan tersebut.

a.      Pengaturan pendidik dan peserta didik
Apakah pendidik yang menyampaikan dan mengorganisasi pembelajaran itu adalah guru kelas atau guru bidang studi, apakah pendidik tersebut merupakan guru tim atau perorangan. Apakah hubungan pendidik-peserta didik terjadi secara tatap muka atau dengan perantara media. Apakah sistem belajarnya secara klasikal, kelompok atau perorangan. Itu semuanya akan menentukan termasuk jenis kelompok model mana suatu model pembelajaran atau bahkan dapat menentukan jenis model pembelajaran yang mana yang akan dipergunakan atau dilaksanakan.

b.      Struktur peristiwa pembelajaran
Struktur peristiwa pembelajaran dapat terjadi secara tertutup dan/atau terbuka. Peristiwa pembelajaran yang tertutup desainnya telah ditentukan dan digariskan secara baku dan guru tidak mau menyimpang dari rencana. Sedangkan struktur peristiwa pembelajaran yang bersifat terbuka, maka tujuan khususnya, materinya, serta prosedur yang ditempuh untuk mencapainya ditentukan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung. Terbuka dan tertutupnya struktur pembelajaran akan menentukan penggunaan suatu model pembelajaran.

c.       Peranan peserta didik dan pendidik dalam mengolah pesan
Pesan atau isi pembelajaran yang akan disampaikan dan/atau diterapkan pendidik kepada peserta didiknya, dapat diolah secara tuntas oleh pendidik itu sendiri sebelum pembelajaran atau akan dicari bersama-sama dengan peserta didik ketika pembelajaran berlangsung. Pesan atau isi pembelajaran yang diolah tuntas oleh pendidik bersifat ekspositorik, biasanya digunakan metode ceramah. Sedangkan pesan atau isi pembelajaran yang dikompromikan dengan peserta didik disebut pesan heuristik atau hipotetik yang biasanya digunakan metode discovery dan inquiry.
  
d.      Proses pengolahan pesan/isi pembelajaran
Proses pengolahan pesan/isi pembelajaran, dapat bertolak dari contoh-contoh sampai kepada kesimpulan, atau dapat pula bertolak dari gambaran umum yang kemudian sampai kepada contoh-contoh. Pengolahan  dari contoh yang bersifat kongkrit kepada penemuan/kesimpulan atau bergerak dari cara berpikir khusus ke umum, strategi pembelajaran ini dinamakan strategi pembelajaran dengan induktif, atau dapat juga yang bersifat sebaliknya yakni deduktif.

e.       Tujuan-tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, apakah bersifat intelektual strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, sikap dan nilai, atau gabungan dari semuanya. Gambaran tujuan ini akan menentukan model pembelajaran apa yang sesuai, serta menentukan juga berada pada kelompokmodel pembelajaran apa sebuah model pembelajaran yang digunakan tersebut.

C.    Model-model Pembelajaran  
Dalam rangka pengenalan dan pemanfaatan model pembelajaran ini, Bruce Joyce dan Marsha Weil (1986) telah menyajikan berbagai model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para pakar pendidikan. Walaupun judul bukunya adalah “Model of Teaching” ternyata isi dari uraiannya secara pokok bukan semata-mata membahas kegiatan pendidik mengajar,  tetapi justru lebih menitikberatkan pada ativitas pembelajaran terdidik. Sehingga penulis menyesuaikan istilahnya menjadi model pembelajaran, hal ini agar arah proses aktivitas terlihat jelas berfokus terhadap peserta didik sebagai peserta didik sesuai dengan arah kebijakan pendidikan jaman sekarang.

D.    Kelompok Model Personal (The Personal Family)
Model pembelajaran kelompok personal ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Serta dapat dikatakan bahwa model ini juga beranjak dari pandangan kedirian atau “selfhood”  dari individu. Tokoh Humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R.Rogers, C. Buhler dan Arthur Comb. Menurut teori ini guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar peserta didik merasa bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya baik emosional maupun intelektual. Proses pembelajaran sengaja diupayakan untuk memungkinkan dapat memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab untuk pembelajaran, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Kelompok ini menekankan proses di mana individu membentuk dan menata realitas keunikannya. Perhatian banyak diberikan kepada kehidupan emosional. Melakukan pembelajaran ini lebih banyak memusatkan pada upaya membantu individu untuk mengembangkan suatu hubungan yang produktif dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, sehinggamampu memperkayahubungan antara pribadi dan lebih mampu dalam pemprosesan informasinya secara lebih efektif.
Model-model penbelajaran yang tergolong dalam kelompok ini beserta tokohnya dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini yang diadaptasi dari Moh. Surya (2004).

TABEL  2
KELOMPOK MODEL PERSONAL
MODEL
TOKOH
TUJUAN
(1)
(2)
(3)
Model Pengajaran Non Direktif
Carl Rogers
Memberi tekanan pada pembentukan kemampuan dalam perkembangan pribadi dalam arti kesadaran diri, pemahaman diri, kemandirian dan mengenai konsep diri.
Latihan Kesadaran
Fritz Perls
William Scuhtz
Meningkatkan kemampuan individu peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan kesadaran diri. Banyak menekankan pada perkembangan kesadaran dan pemahaman antar pribadi.
Sinektik
William Gordon
Model ini menekankan pada perkembangan pribadi dalam kreatifitas dan pemecahan masalah kreatif.
Sistem-sistem Konseptual
David Hunt
Dirancang untuk meningkatkan kekomplekskan dan keluwesan pribadi
Pertemuan Kelas
William Glasser
Model ini menekankan pada perkembangan pemahaman diri dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kelompok sosial.

Daftar Pustaka
Joyce, B, dan Weil, M, 1986. Models of Teaching, New Jersey, Prentie-Hall, Inc.
Mulyani Sumantri. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.

Surya, M., (2004), Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka Bani. Quraisy, Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar