Senin, 18 Agustus 2014

Aku Seneng Kowe, Kowe Seneng Dia, Sakit Hati Itu Simpel

“Kamu kenapa kok hatinya pake emot nangis?”, “Nggak tahu, tiba-tiba hati ini nyesek aja”.
Banyak orang yang menurutku suka berbelit-belit mendefinisikan sakit hati, padahal that’s just simpel. Sakit hati itu misal, “aku suka kamu, kamu suka dia”, ato “aku suka kamu, kamu nggak suka aku”, dan lain sebagainya. Iya kan seperti itu? Iya nggak?. Aku percaya 100 % orang yang digituin hatinya pasti sakit, secara kalo bahasa kerennya cinta bertepuk sebelah tangan. Ibaratnya kita ngasih tumpangan sebagai tukang ojek tapi nggak bayar, pasti sakit kan. *sakitnya tuh disini* *nunjuk dompet*. Itu kalo aku ibaratin perasaan sama aja kayak materi. Toh perasaan juga materi yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada hambaNya. 
Kembali lagi ke sakit hati, dari tukang ojek kita ganti jadi kalian para penikmat hati kalo belum pada jelas. Misal, nyatanya kamu ngungkapin perasaan ke seseorang, tapi nggak ditanggepin itu seperti kalian memberikan hati kalian ke seseorang tersebut dan kamu berharap seseorang tersebut memberikan hal sebaliknya, tapi malah ditolak persis kayak cerita tukang ojek diatas. Nggak ada timbal baliknya. Jadi intinya perasaan sama aja kek materi, semua yang kita berikan berharap ada feedbacknya.
Banyak alesan yang mendasari banyak orang susah mendefinisikannya, terutama kaum hawa, tapi kaum laki-laki juga banyak mungkin, tapi ntah juga aku nggak suka mengamati mereka. Mereka (kaum hawa, hawa sejuk atau panas juga boleh) pertama, kadang suka kurang percaya terhadap pasangannya. Contoh nih, ada yang dicuekin sama pacarnya langsung ngambek, katanya dia udah berubahlah, balik kayak yang dulu lagilah dan banyak lainnya. Padahal bisa saja si pacar lagi sibuk ngasih makanan ke semut peliharaannya, ato lagi di kutub selatan jalan-jalan sehingga nggak bisa ngasih kabar karena nggak ada tower operator disana. Dan itu kata mereka sakit hati, itu kesepian ngomong-ngomong bukan sakit hati. Nah oleh karena itu, udah percaya ajalah dan tetep husnudzan kepada pasangan malah banyak pahala.
Kedua, mereka kadang suka mengede-gedekan hal-hal yang sebenarnya kecil. Ada cerita, ada orang lagi ngasih makan ke kambing peliharaannya, biar gemuk katanya, tapi nggak sengaja pacarnya liat dan kamu taulah gimana selanjutnya. Ya, mereka bertengkar. Apa coba bertengkar gara-gara  ngasih makan kambing dan abis itu kalian bilang sakit hati. Kalian cemburu nggak disuapin kek kambing. Hai itu bukan sakit hati itu nyari masalah. Masak cowok sedang berperilaku sebagai manusia yang berperikemanusiaan dan berperikehewanan dianggap nggak bener. Aku kasih tau ya, bagi cowok baik-baik mo pindah ke lain hati itu susah, nggak semudah membalikkan telapak tangan. Mereka kalo mo pindah ke lain hati banyak tahapnya, seperti, perkenalan, pdkt, sampe panjang baru ke jadian. Lammmaaa. Jadi anggep aja yang kecil tetep menjadi kecil, nggak usah dibesarin, dan yang besar tetep besar. Hahaha.
Sebenar-benarnya sakit hati adalah ketika panah asmara malah menembus keluar bukan malah menancap di hati lawan. 
Udah dulu ya dua aja alesannya, anggep aja ini omong kosong malem-malem nggak jelas. kalo yang mau ngasih tambahan alesan silahkan komen, yang mau kontra, silahkan ngomen, dan yang mau setuju juga silahkan ngomen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar